Masyarakat Gajah Mungkur (MGM) yang merupakan gabungan dari nelayan kawasan Waduk Gajah Mungkur dan masyarakat di sekitar waduk memiliki cara yang berbeda untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Mereka mengadakan upacara bendera yang jatuh pada 17 Agustus itu di atas perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) dengan menggunakan perahu.
Di atas air, peserta upacara yang mayoritas nelayan itu dengan khidmat mengikuti semua prosesi mulai dari mengerek bendera, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945, pembacaan Pancasila dan amanat pembina upacara. Jumat (17/8/2012) pukul 09.00 WIB, sekitar 750 orang yang berada di 200 unit perahu itu telah siap di tengah waduk. Mereka tetap berdiri dengan sikap sempurna di atas perahu masing-masing walaupun panasnya sinar matahari menyengat kulit. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri, Pranoto, bertindak sebagai pembina upacara.
“Kegiatan ini mampu memberi nuansa berbeda dalam peringatan Hut Kemerdekaan RI. Juga mampu memperlihatkan rasa persaudaraan, gotong-royong dan toleransi. Selain itu, sebagai wujud nyata rasa nasionalisme dan penyatuan diri antar nelayan,” katanya saat memberikan amanat.
Menurut Ketua MGM, Bondan Sejiwan Boma Aji, upacara kali ini mengundang lebih banyak warga. Sebab dalam upacara yang digelar kali kedua ini, panitia mengundang nelayan dari empat kecamatan yakni Wonogiri, Wuryantoro, Nguntoronadi dan Ngadirojo. Sedangkan dalam upacara sebelumnya, hanya diikuti warga dari Kecamatan Wonogiri. Untuk mempersiapkan upacara itu, ia mengadakan latihan selama satu bulan.
“Ke depan, kegiatan ini mampu merangkul lebih banyak lagi nelayan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat. Kegiatan ini akan kami masukkan dalam agenda tahunan,” katanya saat ditemui wartawan seusai upacara. Menurutnya, ide upacara di atas perairan WGM ini, berasal dari nelayan yang ingin mengadakan upacara dengan suasana yang berbeda. Ia pun memfasilitasi keinginan nelayan itu dan ternyata mampu dilakukan dengan lancar layaknya di darat.
Seusai upacara, panitia mengadakan lomba panjat pinang di kawasan waduk. Ada 15 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Salah satunya Sikung, 40, dan empat orang rekannya yang menamakan dirinya Kelompok Pandawa. Saat itu, kelompoknya yang kali pertama mampu mengambil hadiah yang tergantung di atas bilah bambu setinggi 8,5 meter itu.
Dalam lomba itu, panitia menyediakan hadiah utama berupa dua ekor kambing, uang tunai dan suvenir dari MGM. Bondan berharap kegiatan itu mampu menjadi ikon Kabupaten Wonogiri dan semakin meningkatkan popularitas WGM.
sumber info :http://www.solopos.com/2012/wonogiri/upacara-unik-di-tengah-waduk-gajah-mungkur-nasionalisme-digelorakan-320078
great!!
BalasHapus